Bangunan Bermasalah Jalan Gagak Hitam tak Tersentuh, Ketum HBB: Penertiban di Medan jangan Hanya Tajam ke Bawah

Gencarnya pembongkaran bangunan bermasalah di Kota Medan, menjadi perhatian berbagai elemen masyarakat.

topmetro.news – Gencarnya pembongkaran bangunan bermasalah di Kota Medan, menjadi perhatian berbagai elemen masyarakat. Hanya saja, kesan yang semula positif jadi memudar, karena ada kesan, penertiban hanya berlaku pada bangunan kecil dan posko.

Setidaknya demikian penilaian Ketua Umum Horas Bangso Batak Lamsiang Sitompul SH MH, saat berbincang dengan topmetro.news, Minggu (25/9/2022).

“Jelas kita mendukung yang namanya penertiban. Masalahnya, penertiban atau pembongkaran itu seperti apa? Adil kah? Diskriminatif kah? Jangan pula yang dibongkar hanya posko atau bangunan kecil milik pedagang kaki lima,” sebutnya.

Ia pun lantas mencontohkan bangunan di Jalan Gagak Hitam, katanya bakal jadi showroom mobil mewah dan cafe di lantai 2, yang masih tegak berdiri, padahal melanggar aturan. Menurutnya, kalau ternyata bangunannya masih tegak, sementara yang lain yang dibongkar, padahal sama-sama melanggar aturan, tentu ada yang patut dipertanyakan.

“Jangan terkesan penertiban hanya supaya seakan mendukung program Wali Kota Medan. Padahal ada bangunan yang tidak tersentuh atau tetap tegak berdiri. Kalau itu sama saja namanya melakukan pembohongan punlik. Seakan-akan tegas penertibkan, tapi tebang pilih,” tegas Lamsiang Sitompul.

Menurutnya, sangat jelas, bahwa Wali Kota Medan Bobby Nasution serius dengan penertiban bangunan bermasalah. Bahkan pernah turun kangsung menyaksikan pembongkaran bangunan bermasalah. Sedangkan untuk bangunan di Jalan Gagak Hitam yang sekarang jadi sorotan, juga sudah pernah ada instruksi tegas dari Wali Kota Medan.

“Dan kita sangat yakin, bahwa tidak ada sedikit pun niat Pak Wali Kota untuk tebang pilih. Lalu kalau kemudian ada tebang pilih di lapangan, apakah itu artinya aparat bawahan Pak Wali Kota sedang melakukan pembangkangan? Atau ada kepentingan dengan bangunan itu? Semoga tidak,” urai pengacara ini.

Oleh karena itu Lamsiang berharap supaya semua aparat terkait penertiban, berlaku adil di lapangan. “Jangan sampai masyarakat menangkap kesan, bahwa penertiban di Medan hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas,” tandasnya.

Atensi Bobby Nasution

Bobby Nasution sendiri memang memberi perhatian khusus terhadap bangunan di Kota Medan yang menyalahi aturan. Termasuk bangunan di atas sempadan jalan di Ringroad, juga jadi perhatiannya.

“Medan ini saya lihat, banyak yang menyalahi aturan. Ada IMB-nya berapa meter dan yang dibangun berapa meter. Seperti kemarin juga di daerah Ring Road ada bangunan tak ada IMB-nya dan ngebangunnya di atas sempadan jalan. Secara kasat mata kita melihat itu ada kesalahan dan secara regulasi juga tidak memiliki administrasi yang baik,” sebut Bobby dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu.

Namun kenyataannya, bangunan di Jalan Gagak Hitam tersebut, tetap tegak berdiri hingga saat ini. Padahal berdasarkan pantauan topmetro.news, bangunan tersebut berada di sempadan jalan. Posisinya menjorok sendirian, ‘meninggalkan’ bangunan lainnya, seperti Showroom Mistsubishi yang berada di sebelahnya.

Warga setempat juga sudah menyebut, sesuai aturan soal sempadan jalan, bangunan itu bukan hanya distop, tapi harus dibongkar habis. “Jadi bukan soal stop atau lanjut pembangunannya. Tapi ini kan menyalahi aturan soal sempadan jalan. Kok masih tegak berdiri? Kan mestinya bongkar habis,” sebut warga mengaku Syahrial itu.

Sementara itu, Kasat Pol PP Kota Medan Rakhmat Adisyah Putra Harahap, hingga berita ini turun tayang, belum memberikan respon terkait penilaian Ketum Horas Bangso Batak tersebut.

Pertanyaan yang topmetro.news kirimkan melalui WhatsApp, hanya terbaca, tapi belum ada respon.

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment